COVID-19 VARIAN BARU HANYA BERBAHAYA BAGI YANG SUDAH DIVAKSIN

DATA INFORMASI KLARIFIKASI
JENIS KLARIFIKASI
KESEHATAN - CORONA - VAKSIN
LOKASI INFORMASI
NASIONAL - NASIONAL
JENIS INFORMASI
HOAKS - MISLEADING CONTENT
KANAL ADUAN
TWITTER
BUKTI ADUAN
GAMBAR
PETUGAS CEK FAKTA
Tommy Sutami
DILIHAT
232 KALI

Senin, 14 November 2022

Beredar sebuah unggahan di media sosial Twitter yang menyebut bahwa Covid-19 varian baru hanya berbahaya bagi yang sudah pernah divaksinasi Covid-19. Unggahan tersebut juga mencantumkan tautan artikel CNBC Indonesia yang berjudul "RI Kebobolan (Lagi) Varian Baru Covid, Kasus Naik Nyaris 100%".

Benarkah hal tersebut?

CEK FAKTA : Artikel yang diunggah oleh CNBC Indonesia menginformasikan mengenai kenaikan kasus Covid-19 yang disebabkan oleh varian baru yang masuk Indonesia, yaitu Omicron BA.4 dan BA.5. Tidak ditemukan informasi mengenai virus yang lebih berbahaya bagi yang sudah divaksin dalam artikel. 


Dilansir kominfo yang mengutip turnbackhoax, riset dari Canadian Immunization Research Network (CIRN) sejauh ini menunjukkan bahwa satu dosis vaksin Covid-19 dari AstraZeneca mampu memberikan perlindungan yang signifikan dari varian baru Covid-19, dan dua dosis akan memberikan perlindungan lebih tinggi.

Berdasarkan keterangan yang dikutip dari artikel Office National Statistics United Kingdom (ONS UK) bahwa tingkat kasus kematian Covid-19 di UK kebanyakan disebabkan oleh penyakit bawaan atau komorbid. Oleh sebab itu, cuitan yang diunggah termasuk dalam konten yang menyesatkan.

KESIMPULAN : Narasi bahwa Covid-19 varian baru hanya berbahaya bagi yang sudah pernah divaksinasi Covid-19 yang menyertai artikel CNBC pada unggahan twitter tersebut adalah salah.

Informasi ini adalah jenis kategori Misleading Content.

RUJUKAN : http://bit.ly/3EqtiCl, http://bit.ly/3Er16iO